Berita Hot: Wali Kota Risma Didesak Mundur karena Tolak Tol?
Senin, 17 Februari 2014 | 09:18 WIB
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini saat mendaftarkan diri sebagai tamu di gedung KPK, Jakarta (20/1). Dalam keterangannya Tri Rismaharini akan melaporkan sejumlah masalah KBS kepada KPK. TEMPO/Dhemas Reviyanto
REDEBOLIVIA , Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak menjawab secara tegas salah satu alasan keinginannya untuk mundur dari jabatannya karena dia menolak proyek tol dalam Kota Surabaya. "Mungkin (karena terkait proyek itu). Saya dikasih tahu orang," kata dia kepada Tempo di sebuah mal di Jakarta, Selasa siang, 11 Februari 2014. (Baca: ).Seperti dilansir majalah Tempo edisi #Save Risma, jalan raya, menurut Risma, seharusnya dapat diakses publik secara gratis. Berbeda dengan jalan tol yang bisa dilalui publik dengan mengeluarkan sejumlah uang. "Prinsipnya, kalau masyarakat bisa memanfaatkan jalan secara gratis, kenapa harus bayar? Sedangkan jalan tol kan hanya dilalui orang-orang tertentu," kata dia. Dalam teori kota, ucap salah satu kepala daerah pilihan Tempo, pembangunan jalan bukan dengan cara menambah panjang jalan di dalam kota, tetapi memberikan sistem transportasi massal yang bagus.Risma berpendapat jalan tol di dalam kota hanya akan mematikan bisnis di sekitarnya. Dampak lainnya, kaki-kaki jalan tol akan menyebabkan banjir di daerah sekitar. Karena berbagai alasan tersebut, Risma memutuskan untuk menolak pembangunan jalan tol Surabaya.
"Saya hanya tak mau suatu saat orang Surabaya mencaci-maki saya karena salah, meskipun saya sudah mati. Iki tak gowo sak turunanku (Ini saya bertanggung-jawab kepada keturunan saya)," kata Risma.(Baca: Kantor Dikosongi, Wali Kota Risma Bersiap Mundur?)Memimpin Kota Surabaya sejak Oktober 2010, Risma kini dilanda tekanan sejumlah kekuatan politik di ibu kota Jawa Timur itu. Salah satu tekanan justru datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengajukannya sebagai calon wali kota, tiga tahun silam.(baca: Siapa Menggasak Surya-1)Partai ini menyorongkan Wisnu Sakti Buana, Ketua PDIP Surabaya, sebagai wakil wali kota pengganti tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan Risma. Lebih dari sekadar tak cocok, ada kepentingan bisnis di balik penetapan. Risma menyatakan sama sekali tidak masalah jika harus mundur. "Saya sudah berikan semuanya," kata satu dari tujuh kepala daerah terbaik pilihan Tempo 2012 ini. "Capek saya ngurus mereka, yang hanya memikirkan fitnah, menang-menangan, sikut-sikutan." Ketika ditanya siapa yang dimaksud dengan "mereka", ia tak menjawab. (baca: Diisukan Mundur, Risma: Ndak..Ndak..)Budi Setyarso | Jobpie Sugiharto TerpopulerKunjungi Korban Kelud, Ini Kereta Ani YudhoyonoCinta Penelope Diajak Nikah Siri Ustad Hariri Relawan Kelud Terobos Zona Terlarang untuk Berfoto 2 Remaja Ganggu Pengamanan Kunjungan SBY ke Kelud
http://www.tempo.co/read/news/2014/02/17/078554894/Wali-Kota-Risma-Didesak-Mundur-karena-Tolak-Tol
0 comments:
welcome to my blog. please write some comment about this article ^_^