Kunci Manusia
Kunci dapat diartikan sebagai sebuah akses yang dapat membuka sesuatu, mengubah ketiadaan menjadi ada, memberikan penerangan pada sebuah kegelapan, menguak sebuah rahasia yang awalnya terpendam dalam, hampir semua hal memiliki sebuah kunci, bukan hanya benda konkret seperti yang kita ketahui seperti pintu rumah, peti harta karun, serta benda mati saja yang memiliki kunci untuk membuka misteri di baliknya tetapi juga hal abstrak seperti pada ilmu pengetahuan pasti terdapat sebuah kunci yang dapat menjabarkan keseluruhan sebuah ilmu, misalkan rangkuman atau intisari yang dapat diartikan sebagai kunci sebuah materi dan banyak pendefinisian lain yang merefleksikan arti sebuah kunci.
Begitupun manusia, meskipun diciptakan sebagai eksisten yang teramat kompleks namun manusia juga memiliki sebuah "kunci" yang berkaitan langsung dengan seluruh aspek yang menggambarkan manusia tersebut, sebuah "kunci" yang ketika dapat menemukan kunci yang tepat maka ia dapat mengakses dan mengatur seluruh komponen yang dimilikinya,apakah manusia memiliki kunci yang sedemikian hebatnya ? ya,itulah yang kita sebut sebaga hati
Dalam kehidupan ini setiap insan pasti telah diberkahiNya sebuah hati nurani yang terus memandu dan membisikkan jalan yang benar dalam pencarian hati yang akan dijadikan sebagai jati diri,proses ini sangatlah lama bahkan mungkin diperlukan proses seumur hidup dan banyak faktor yang akan mempengaruhi bagaimana hati (kunci) ini akan ditempa dan terbentuk kelak. Bibit penyakit hati seperti kemalasan,maksiat,zinah dan lain lain senantiasa akan menghalangi jalan menuju kebenaran,menuju hati yang dapat membedakan kebenaran dan kesalahan.
Hati manusialah yang dapat menentukan bagaimana setiap manusia berperilaku dan bertindak, bagaimana manusia menampilkan emosinya, hati inilah yang benar-benar menentukan bagaimana seorang manusia menyelami setiap tindak tanduk kehidupan maka dari itulah mengapa saya mengibaratkan hati sebagai kunci manusia.
Hati juga dapat dianalogikan secara langsung sebagai sebuah kunci, dimana hati yang bersih dan terus dilatih untuk menahan diri dari segala jenis godaan dan dosa diibaratkan sebagai kunci pintu yang memiliki gerigi yang tepat untuk membuka sebuah pintu, kunci yang dengan mudah mengantarkan kepada jalan yang benar (terbukanya pintu),sedangkan hati yang masih dapat dipengaruhi dengan berbagai penyakit hati dapat diibaratkan sebagai kunci yang berkarat yang mulai menghitam, dimana ketika kunci ini terus menerus dibiarkan berkarat maka lama kelamaan akan semakin rapuh dan pada akhirnya hancur dan tidak dapat membuka pintu kebenaran.Dan yang terakhir,semoga senantiasa kita mendapat petunjuk untuk menjauhinya, yaitu hati yang sudah terbelenggu dan terbutakan sehingga tidak lagi mengetahui jalan menuju kebenaran, hati ini terus menenggelamkan pemiliknya dalam jalan setapak dosa & maksiat. Hati seperti ini diibaratkan sebagai kunci dengan gerigi yang salah ditempa, maka bagaimana pun usaha yang dilakukan tetap saja tidak akan pernah mampu membuka pintu.
Sekian postingan random dari saya,semoga ada manfaatnya dan apabila ada kesalahan kritik & saran sangat dipersilahkan karena kebenaran memang selalu datangnya hanya dari Allah dan kesalahan dari saya pribadi sebagai insan yang masih punya kewajiban untuk menggali ilmu.
Semoga postingan ini bisa menjadi reminder bahwa seberapa sibuk pun kehidupan yang sedang kita jalani,namun kita tetap punya kewajiban untuk menjaga hati kita agar tidak tumbuh bibit penyakit yang lama kelamaan dapat mematikan hati tersebut.
Randomly written by Bimo Setiotomo
Begitupun manusia, meskipun diciptakan sebagai eksisten yang teramat kompleks namun manusia juga memiliki sebuah "kunci" yang berkaitan langsung dengan seluruh aspek yang menggambarkan manusia tersebut, sebuah "kunci" yang ketika dapat menemukan kunci yang tepat maka ia dapat mengakses dan mengatur seluruh komponen yang dimilikinya,apakah manusia memiliki kunci yang sedemikian hebatnya ? ya,itulah yang kita sebut sebaga hati
Dalam kehidupan ini setiap insan pasti telah diberkahiNya sebuah hati nurani yang terus memandu dan membisikkan jalan yang benar dalam pencarian hati yang akan dijadikan sebagai jati diri,proses ini sangatlah lama bahkan mungkin diperlukan proses seumur hidup dan banyak faktor yang akan mempengaruhi bagaimana hati (kunci) ini akan ditempa dan terbentuk kelak. Bibit penyakit hati seperti kemalasan,maksiat,zinah dan lain lain senantiasa akan menghalangi jalan menuju kebenaran,menuju hati yang dapat membedakan kebenaran dan kesalahan.
Hati manusialah yang dapat menentukan bagaimana setiap manusia berperilaku dan bertindak, bagaimana manusia menampilkan emosinya, hati inilah yang benar-benar menentukan bagaimana seorang manusia menyelami setiap tindak tanduk kehidupan maka dari itulah mengapa saya mengibaratkan hati sebagai kunci manusia.
Hati juga dapat dianalogikan secara langsung sebagai sebuah kunci, dimana hati yang bersih dan terus dilatih untuk menahan diri dari segala jenis godaan dan dosa diibaratkan sebagai kunci pintu yang memiliki gerigi yang tepat untuk membuka sebuah pintu, kunci yang dengan mudah mengantarkan kepada jalan yang benar (terbukanya pintu),sedangkan hati yang masih dapat dipengaruhi dengan berbagai penyakit hati dapat diibaratkan sebagai kunci yang berkarat yang mulai menghitam, dimana ketika kunci ini terus menerus dibiarkan berkarat maka lama kelamaan akan semakin rapuh dan pada akhirnya hancur dan tidak dapat membuka pintu kebenaran.Dan yang terakhir,semoga senantiasa kita mendapat petunjuk untuk menjauhinya, yaitu hati yang sudah terbelenggu dan terbutakan sehingga tidak lagi mengetahui jalan menuju kebenaran, hati ini terus menenggelamkan pemiliknya dalam jalan setapak dosa & maksiat. Hati seperti ini diibaratkan sebagai kunci dengan gerigi yang salah ditempa, maka bagaimana pun usaha yang dilakukan tetap saja tidak akan pernah mampu membuka pintu.
Sekian postingan random dari saya,semoga ada manfaatnya dan apabila ada kesalahan kritik & saran sangat dipersilahkan karena kebenaran memang selalu datangnya hanya dari Allah dan kesalahan dari saya pribadi sebagai insan yang masih punya kewajiban untuk menggali ilmu.
Semoga postingan ini bisa menjadi reminder bahwa seberapa sibuk pun kehidupan yang sedang kita jalani,namun kita tetap punya kewajiban untuk menjaga hati kita agar tidak tumbuh bibit penyakit yang lama kelamaan dapat mematikan hati tersebut.
Randomly written by Bimo Setiotomo
0 comments:
welcome to my blog. please write some comment about this article ^_^