Generasi 554 (?)


Bismillah

Beberapa waktu yang lalu, aku sempat membaca tulisan menarik di punggung jaket seseorang. Sepertinya itu jaket suatu organisasi, aku sendiri tak tahu. Maka, tanpa bermaksud menyinggung pihak manapun, aku pinjam kata-katanya. Si punggung jaket itu berbunyi “Bergerak atau Tergantikan”.

Keren, kan?  Apa hanya aku yang merasa frasa itu keren?  (“._.)

Jika bergerak dilibatkan dalam konteks spiritualitas dan keislaman, dapat diibaratkan kata bergerakseperti  apa yang sedang kita upayakan sekarang—berdakwah. Dakwah itu layaknya serangkaian gerbong kereta yang besar lagi panjang, dan kita adalah penumpangnya bersama satu masinis dari jenis yang sama seperti kita.

Dalam gerbong itu mungkin saja setiap orang melakukan hal yang berbeda-beda. Ada yang membaca buku, meminum secangkir coklat panas dengan santai, bercanda dengan teman, atau merenung, mengevaluasi diri. Begitu pula dalam jalan dakwah, bermacam-macam pilihan hal-hal yang bisa dilakukan, sesuai dengan kapasitas dan kondisi masing-masing. Namun, itu tak jadi masalah selama kita bertahan untuk tidak turun di stasiun terdekat ataupun stasiun-stasiun selanjutnya. Tidak ada masalah selama kita hanya turun di pemberhentian terakhir—surga.

Lalu, aku teringat satu ayat yang menurutku cukup berkaitan dengan frasa itu.
O you who believe! Whoever from among you turns back from his religion, then Allah will bring a people, He shall love them and they shall love Allah. Lowly before the believers, mighty against the unbelievers, they shall strive in Allah’s way and shall not fear the censure of any censurer. This is Allah’s face, Allah gives it to whom Allah pleases, and Allah is ample-giving, knowing — Al-Maa’idah (5) : 54

Line yang kucetak tebal ini » “Barangsiapa keluar dari agama Allah, Allah akan mendatangkan suatu kaum…... Yang berjihad di jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang senang mencela…..”  membuatku mengerti bahwa dakwah tidak membutuhkan kita. Kitalah yang membutuhkan dakwah. Jika kita turun dari gerbong dakwah pun, akan ada orang yang akan menggantikanposisi duduk kita. Allah menjamin keberlangsungan Islam dengan kata-kata-Nya sendiri. Lalu siapa yang akan dirugikan jika bukan mereka-mereka yang turun dari gerbong dakwah ini?

Maka dalam rangkaian gerbong ini, aku pikir kita harus benar-benar saling mengenal. Agar ada kawan bicara. Agar ada yang menampar sifat-sifat buruk kita dan ada yang menawarkan kesegaran baru yang berasal dari-Nya. Agar ada yang menahan kaki-kaki kita jika sekiranya hendak turun sebelum waktunya. 

Gambar dari sini. Karya Mas Mu, seniorku.

Apakah kita ini termasuk generasi 5:54? Semoga.

Terinspirasi oleh banyak orang, disusun oleh Nur Izzatul Muthi'ah.

0 comments:

welcome to my blog. please write some comment about this article ^_^